“Penyakit-Penyakit Hati” ketegori Muslim. Penyakit-Penyakit Hati
Al-Imam Ibnu Abil ‘Izzi
Pengantar:
Untuk sedikitmenambah pengetahuan kita tentang penyakit hati, berikut ini akan saya kutipkan risalah dari buku Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah…
karya Syeikh Abdul Akhir Hammad Alghunaimi. Akan tetapi, barangkali risalah itu sendiri lebih tepat disebut karya Al-Imam Ibnu Abil ‘Izzi, karena beliaulah yang menulisnya sebagai syarh dari kitab Aqidah yang disusun oleh Imam Ath-Thahawi yang dikenal dengan kitab Aqidah Thahawiyah . Sedang Syeikh Abdul Akhir Hammad Alghunami adalah yang melakukan tahdzib . Semoga bermanfaat.
Untuk sedikitmenambah pengetahuan kita tentang penyakit hati, berikut ini akan saya kutipkan risalah dari buku Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah…
karya Syeikh Abdul Akhir Hammad Alghunaimi. Akan tetapi, barangkali risalah itu sendiri lebih tepat disebut karya Al-Imam Ibnu Abil ‘Izzi, karena beliaulah yang menulisnya sebagai syarh dari kitab Aqidah yang disusun oleh Imam Ath-Thahawi yang dikenal dengan kitab Aqidah Thahawiyah . Sedang Syeikh Abdul Akhir Hammad Alghunami adalah yang melakukan tahdzib . Semoga bermanfaat.
Hati itu dapat hidup dan dapat mati, sehat dan sakit. Dalam hal ini, ia lebih penting dari pada tubuh.
Allah berfirman, artinya:
Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya.
Artinya, ia mati karena kekufuran, lalu Kami
hidupkan kembali dengan keimanan. Hati yang hidup dan sehat, apabila
ditawari kebatilan dan hal-hal yang buruk, dengan tabi’at dasarnya ia
pasti menghindar, membenci dan tidak akan menolehnya. Lain halnya dengan
hati yang mati. Ia tak dapat membedakan yang baik dan yang buruk.
Dua Bentuk Penyakit Hati:
Penyakit hati itu ada dua macam: Penyakit syahwat dan penyakit syubhat. Keduanya tersebut dalam Al-Qur’an.
Allah berfirman, artinya:
Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.
Ini yang disebut penyakit syahwat.
Allah berfirman, artinya:
Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.
Ini yang disebut penyakit syahwat.
Allah juga berfirman, artinya: Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya…
Allah juga berfirman, artinya: Dan adapun orang yang didalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya .
Allah juga berfirman, artinya: Dan adapun orang yang didalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya .
Penyakit
di sini adalah penyakit syubhat. Penyakit ini lebih parah daripada
penyakit syahwat. Karena penyakit syahwat masih bisa diharapkan sembuh,
bila syahwatnya sudah terlampiaskan. Sedangkan penyakit syubhat, tidak
akan dapat sembuh, kalau Allah tidak menanggulanginya dengan limpahan
rahmat-Nya.
Seringkali penyakit hati bertambah parah, namun
pemiliknya tak juga menyadari. Karena ia tak sempat bahkan enggan
mengetahui cara penyembuhan dan sebab-sebab penyakit tersebut. Bahkan
terkadang hatinya sudah mati, pemiliknya belum juga sadar kalau sudah
mati. Sebagai buktinya, ia sama sekali tidak merasa sakit akibat
luka-luka dari berbagai perbuatan buruk. Ia juga tak merasa disusahkan
dengan ketidak mengertian dirinya terhadap kebenaran, dan
keyakinan-keyakinannya yang batil. Luka, tak akan dapat membuat sakit
orang mati. *}. Terkadang ia juga merasakan sakitnya. Namun ia tak
sanggup mencicipi dan menahan pahitnya obat. Masih bersarangnya penyakit
tersebut di hatinya, berpengaruh semakin sulit dirinya menelan obat.
Karena obatnya dengan melawan hawa nafsu. Itu hal yang paling berat bagi
jiwanya. Namun baginya, tak ada sesuatu yang lebih bermanfaat dari obat
itu. Terkadang, ia memaksa dirinya untuk bersabar. Tapi kemudian
tekadnya mengendor dan bisa meneruskannya lagi. Itu karena kelemahan
ilmu, keyakinan dan ketabahan. Sebagai halnya orang yang memasuki jalan
angker yang akhirnya akan membawa dia ke tempat yang aman. Ia sadar,
kalau ia bersabar, rasa takut itu sirna dan berganti dengan rasa aman.
Ia membutuhkan kesabaran dan keyakinan yang kuat, yang dengan itu ia
mampu berjalan. Kalau kesabaran dan keyakinannya mengendor, ia akan
balik mundur dan tidak mampu menahan kesulitan. Apalagi kalau tidak ada
teman, dan takut sendirian.
Menyembuhkan Penyakit Dengan Makanan Bergizi dan Obat:
Gejala
penyakit hati adalah, ketika ia menghindari makanan-makanan yang
bermanfaat bagi hatinya, lalu menggantinya dengan makanan-makanan yang
tak sehat bagi hatinya. Berpaling dari obat yang berguna, menggantinya
dengan obat yang berbahaya. Sedangkan makanan yang paling berguna bagi
hatinya adalah makanan iman. Obat yang paling manjur adalah Al-Qur’an
masing-masing memiliki gizi dan obat. Barangsiapa yang mencari
kesembuhan selain dari Al-kitab dan As-sunnah, maka ia adalah orang yang
paling bodoh dan sesat.
Sesungguhnya Allah berfirman:
Katakanlah: Al-qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al-qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah orang-orang yang dipanggil dari tempat jauh.
Sesungguhnya Allah berfirman:
Katakanlah: Al-qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al-qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah orang-orang yang dipanggil dari tempat jauh.
Al-qur’an
adalah obat sempurna untuk segala penyakit tubuh dan hati, segala
penyakit dunia dan akherat. Namun tak sembarangan orang mahir
menggunakan Al-qur’an sebagai obat. Kalau si sakit mahir menggunakannya
sebagai obat, ia letakkan pada bagian yang sakit, dengan penuh
pembenaran, keimanan dan penerimaan, disertai dengan keyakinan yang kuat
dan memenuhi syarat-syaratnya. Tak akan ada penyakit yang membandel.
Bagaimana mungkin penyakit itu akan menentang firman Rabb langit dan
bumi; yang apabila turun di atas gunung, gunung itu akan hancur, dan
bila turun di bumi, bumi itu akan terbelah? Segala penyakit jasmani dan
rohani, pasti terdapat dalam Al-qur’an cara memperoleh obatnya,
sebab-sebab timbulnya dan cara penanggulangannya. Tentu bagi orang yang
diberi kemampuan mamahami kitab-Nya.
*} (Penggalan akhir bait
sya’ir Al-Mutanabbi, yang mana penggalan awalnya adalah: Orang yang
hina, akan mudah mendapat kehinaan )
Dikutip dari: Abdul Akhir
Hammad Alghunaimi, Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah Dasar-dasar ‘Aqidah
Menurut Ulama Salaf , penerjemah: Abu Umar Basyir Al-Medani, Pustaka
At-Tibyan, buku 2, Cetakan I, 2000, hal 264-266.
http://muhammadramahray.blogspot.com/2012/09/penyakit-penyakit-hati.html
http://muhammadramahray.blogspot.com/2012/09/penyakit-penyakit-hati.html
Comments
Post a Comment