Skip to main content

SYAWAL BULAN PEMBUKTIAN : IMAN PADA AL-QURAN (TMI)

Satu Menit berlalu kita Mengingat Allah, namun apakah satu Menit kemudian kita masih Mengingat-Nya? Bagaimana dengan Menit dan Jam berikutnya?

Begitulah Iblis, yang tidak pernah lelah menghadang Jiwa & Akal. Kita dibiarkan 60 menit saja untuk Mengingat-Nya, namun 1380 menit lainnya, mungkin Iblis lah yang menguasai kita.

Beberapa Kelemahan Manusia memudahkan Iblis untuk menyesatkan, karena Iblis mengikuti Perkembangan diciptakannya Manusia sejak awal.

“Sesungguhnya orang-orang yang ber-TAQWA, bila mereka ditimpa was-was dari Setan, mereka INGAT KEPADA ALLAH, maka ketika itu juga mereka melihat Kesalahan-Kesalahannya". [Al-A’raaf 200]. 

Dengan Memohon Pertolongan & Perlindungan dari Allah, maka setiap saat kita akan terjaga dan terlindungi dari Godaan-Godaan Iblis.

Allah ber-Firman:

"Al-Quran itu adalah Petunjuk dan Penawar bagi orang-orang yang ber-Iman". [Al-Fushshilat 44].
“Sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi Manusia dalam Al-Quran ini bermacam-macam Perumpamaan. Dan Manusia adalah MAHLUK YANG PALING BANYAK MEMBANTAH”. [Al Kahfi 54].

“Barang siapa yang berpaling dari Pengajaran Al-Quran, KAMI ADAKAN BAGINYA SETAN YANG MENYESATKAN, maka Setan itulah yang menjadi Teman yang selalu Menyertainya”. [Az Zukhruf 36].

Dengan Hikmah Ramadhan kemarin ini, semoga kita semua akan lebih ber-Iman pada Al-Quran, untuk dapat menjaga dan melindungi kita dari godaan-godaan Setan. Aamiin YRA.

*) TMI adalah TAFAKUR MEDITASI ISLAM sebuah Metode yang mengajarkan kita untuk senantiasa dapat MENGINGAT ALLAH & MENGINGAT KEHIDUPAN AKHIRAT

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Antara Khuluq dan Khalq

Kata khuluq berarti suatu perangai (watak, tabiat) yang menetap kuat dalam jiwa seseorang dan merupakan sumber timbulnya perbuatan-perbuatan tertentu dari dirinya, secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan atau direncanakan sebelumnya.

Mendoakan Orang Lain

Seperti biasa, pada sepertiga malam terakhir, Sayyidah Fathimah — putri kesayangan Rasulullah saw senantiasa melaksanakan shalat tahajud di rumahnya. Terkadang, ia menghabiskan malam-malamnya dengan qiamu lail dan doa . Hasan bin Ali, putranya, sering mendengar munajat sang bunda.