Skip to main content

Tata Cara Sholat Istisqa

Sholat Sunnah Istisqo (Minta Hujan)

Sholat sunnah Istisqo' adalah sholat minta hujan kepada Alloh Subanahu Wata'ala, ini dapat dilakukan apabila terjadi kekurangan hujan kerana musim panas yang berkepanjangan yang mengakibatkan darurat misalnya menjadi mahalnya harga harga makanan karena rosaknya pohon-pohon (contoh : sawah gagal menghasilkan padi ), atau matinya binatang ternak dan sebagainya, maka di sunnahkan melakukan sholat minta hujan tersebut.

Adapun turut-turutan minta hujan pada Alloh Subhanahu Wata'ala dapat
dilakukan dengan 3 cara :

  1.. Sekurang-kurangnya minta hujan itu dengan do'a pada setiap Khutbah Jum'at dan sehabis Sholat Jum'at. 

  2.. Sholat Istisqo' (minta hujan) 2 roka'at dengan niat pada takbirotul ikhrom sebagai berikut :
       "Usholli rok'ataini sunnatal istisqoi lillahi ta'ala"


Ertinya : Sahajaku sholat dua roka'at minta hujan lillahi ta'ala.

  3.. Yang paling afdhol adalah :


a)   Lebih dahulu puasa selama 3 (tiga) hari yang dilakukan oleh para penduduk suatu negeri itu (yang kekurangan air).


b)   Kemudian masing-masing penduduk itu bertaubat kepada Alloh Ta'ala serta mengembalikan (jikalau ada) semua hak orang lain yang pernah diambil dengan zolim. 


c)      Pada hari keempat puasa lagi dan Sholat Istisqo' pada hari itu dua roka'at berjama'ah pada pagi hari seperti sholat Iedh yang dilakukannya boleh di alun-alun (lapangan / padang luas ) atau di dalam Masjid.


d)   Sunnah mengajak semua orang-orang tua dan kanak-kanan serta membawa binatang peliharaan yang boleh dibawa.


e)   Sunnah memakai pakaian biasa saja (pakaian sehari-hari), berlawanan dengan pada hari raya.


f)   Sholatnya dilakukan seperti sholat Iedh, iaitu dengan takbir 7 kali pada roka'at pertama dan 5 kali pada roka'at kedua.


g)   Sunnah melakukan 2 khutbah sebagaimana khutbah hari raya Iedh, perbedaannnya adalah takbir diawal Khutbah diganti dengan Istighfar, iaitu 9 kali istighfar berturut-turut pada awal khutbah yang pertama dan 7 kali berturut-turut pada awal khutbah yang kedua.


h)   Sunnah memperbanyak membaca do'a minta hujan di dalam khutbah yang kedua, yang diucapkan oleh khotib (pengkhutbah) terkadang dengan jahir (suara keras) dan terkadang dengan sir (suara perlahan) menzahirkan harapan dari alunan suara. Adapun jika do'a itu diucapkan dengan jahir maka ma'mum mengucapkan "amin" dengan jahir pula, dan jika diucapkan dengan sir maka ma'mum berdo'a sendiri dengan sir. 


i)Sunnah pada akhir khutbah yang kedua ; 


1) khotib menghadap qiblat 
2) Bagi khotib dan sekalian ma'mum membalikkan selendangnya (sorbannya) dengan menjadikan yang sebelah atas menjadi kebawah dan yang sebelah kanan menjadi kekiri. 
3) kemudian berpaling lagi oleh khotib membelakangi kiblat pada akhir khutbah yang kedua itu.

sumber http://muhammadramahray.blogspot.com/2012/09/tata-cara-sholat-istisqa.html

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Antara Khuluq dan Khalq

Kata khuluq berarti suatu perangai (watak, tabiat) yang menetap kuat dalam jiwa seseorang dan merupakan sumber timbulnya perbuatan-perbuatan tertentu dari dirinya, secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan atau direncanakan sebelumnya.

Mendoakan Orang Lain

Seperti biasa, pada sepertiga malam terakhir, Sayyidah Fathimah — putri kesayangan Rasulullah saw senantiasa melaksanakan shalat tahajud di rumahnya. Terkadang, ia menghabiskan malam-malamnya dengan qiamu lail dan doa . Hasan bin Ali, putranya, sering mendengar munajat sang bunda.