Skip to main content

3 DO’A SIA SIA

Kisah bal’am ibn ba’uro yang menjadi mirip anjing
Bismillahirrohmanirrokhiim
Segala puji bagi alloh swt serta sholawat dan salam kepada nabi besar Muhammad saw.
Ini adalah kisah dimana kita sebagai manusia tidak pernah tahu akhir dari perjalanan kita yang bisa kita lakukan hanyalah memohon kepada alloh swt untuk selalu dalam lindungannya.
Kisah ini dimulai dari perjalanan nabi musa dan kaumnya yaitu bani isroil untuk menakhlukkan kaum jabbarin. Kaum jabbarin yang tahu bahwa akan diserang oleh musa dan tentaranya dengan segala cara mulai mencari bantuan. Kaum jabbarin pun datang kepada bal’am ibn ba’uro.
bal’am ibn ba’uro adalah seorang wali yang mempunyai 3 doa mustajab dikarenakan dia mengamalkan asma’ul khusna. Sekiranya bal’am ibn ba’uro menengok ke atas ia bahkan bisa melihat kondisi ars’y saat itu juga.
bal’am ibn ba’uro adalah ulama’ kenamaan yang mempunyai tinta sebanyak 12.000 yang berarti ia mempunyai anak murid sebanyak itu generasi bal’am ibn ba’uro inilah orang yang pertama kali menulis dengan menggunakan tinta.
Beberapa orang dari kaum jabbarin datang kepada bal’am ibn ba’uro untukmeminta agar mendoakan nabi musa dan kaumnya agar  binasa, tetapi bal’am ibn ba’uro menolaknnya dikarenakan dia tahu bahwa musa itu adalah nabi utusan alloh swt. Beberapa kali mereka tetap datang dan merayunya dan dengan segala cara mereka gunakan salah satunya mereka menawarkan harta yang luar biasa banyak.
Di suatu siang bal’am ibn ba’uro dihampiri istrinya dia mengatakan bahwa dia baru tahu kalau suaminya adalah seorang yang istimewa, kemudian diapun memintanya agar didoakan menjadi wanita yang paling cantik, segera bal’am ibn ba’uro pun mendoakannya dan terkabul lah do’anya. Kini tiggallah 2 do’a yang tersisa dari bal’am ibn ba’uro.
Malam menjelang kaum jabbarin datang lagi dengan membawa harta yang banyak untuk menyuap bal’am ibn ba’uro tetap ia tidak bergeming. Di sudut lain istrinya melihat percakapan dan harta itu dan istrinya pun tergoda. Kemudian dengan segala upaya istri bal’am ibn ba’uro yaitu al bassus merayu suaminya untuk meluluskan kehendak kaum jabbarin sampai-sampai ia mengancam untuk cerai bila keinginannya tidak dipenuhi, akhirnya bal’am ibn ba’uro pun tak kuasa dan takhluk pada isrinya.
Dalam perjalan menuju gunung husband khimar yang ditungganginya tiba-tiba berhenti dan itupun terjadi beberapa kali sampai tiba-tiba khimar itu berhenti dan berbicara “celakalah kamu bal’am ,akan pergi kemana engkau? tidakkah engkau melihat didepanku para malaikat memalingkan wajahnya dariku. Celakalah engkau bal’am, kau akan pergi mendoakan nabiyulloh dan kaum mukminin itu”.
Tanpa ragu bal’am pun mulai berdo’a dan tanpa sadar alloh telah mengubah gerakan lidahnya sehingga malah kaum jabbarin lah yang binasa. Kaum itupun mengklaim bal’am. Keanehan pun berlanjut lidah bal’am menjulur sampai kedada hingga Nampak seperti anjing.
Bal’am tak terima dengan hukuman alloh, ia pun mengatur strategi untuk menghancurkan musa dan kaumnya. Mereka berusaha menjatuhkan musa dan kaumnya kelembah perzinaan. Gadis – gadis pun dikirim ke camp kaum israil mereka pun tak sanggup untuk menahan nafsu akhirnya mereka melakukan perbuatan zina itu. Kemudian hukuman alloh pun datang setelah bangun tidur tiba-tiba semua yang melakukan perzinahan itu merasa kesakitan yang amat sangat dan merekapun tewas.
Nabi musa sangat terpukul karena kumnya bisa jatuh hanya karena wanita dan bal’am masih dalam sisa hidupnya yang penuh penyesalan,ia seperti tak ada walupun masih berwujud. Alloh telah mengambil kesakralan do’a bal’am dan membibnasakannya sebagai kafir sejati.
Pada kahirnya kita tak pernah tahu kita kan berakhir sepeerti apa, mohon perlindunganmu ya alloh.

sumber
http://muhammadramahray.blogspot.com/2012/09/3-doa-sia-sia.html

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Antara Khuluq dan Khalq

Kata khuluq berarti suatu perangai (watak, tabiat) yang menetap kuat dalam jiwa seseorang dan merupakan sumber timbulnya perbuatan-perbuatan tertentu dari dirinya, secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan atau direncanakan sebelumnya.

Mendoakan Orang Lain

Seperti biasa, pada sepertiga malam terakhir, Sayyidah Fathimah — putri kesayangan Rasulullah saw senantiasa melaksanakan shalat tahajud di rumahnya. Terkadang, ia menghabiskan malam-malamnya dengan qiamu lail dan doa . Hasan bin Ali, putranya, sering mendengar munajat sang bunda.